Jumat, 07 Agustus 2015


Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berharap bisa menerapkan aturan yang akan memastikan seluruh makanan yang dijual di Jakarta, baik oleh PKL maupun restoran, agar terbebas dari bahan-bahan berbahaya. Dia mengaku pernah punya pengalaman yang saat mengonsumsi makanan tapi bahan yang dipakai tak sehat.

"Setelah diperiksa ada rhodaminnya (pewarna tekstil)," ujar Ahok, sapaan Basuki, usai menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/8).

Temuan itu segera dilaporkan Ahok kea BPOM. Karena itu, ke depannya Ahok juga mengancam bakal menutup restoran, yang tak memiliki lisensi dari BPOM.

"Nanti kalau kita temukan, kita akan tutup izinnya," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, demi mempermudah para pengusaha makanan mendapatkan lisensi itu, Ahok menawarkan kerja sama antara BPOM dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), guna mengurus lisensi tersebut.

Hal ini dimaksudkan untuk menjawab keluhan masyarakat, karena lokasi uji laboratorium jauh dari rumah warga. Selain itu, dirinya juga meminta Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Provinsi DKI Jakarta, untuk mendata pedagang yang ingin mendapatkan lisensi dari BPOM.

"Jadi nanti warga cukup datang ke PTSP untuk mengurus semuanya. Biar dia jadi calo kita. Kalau ada biaya yang harus dibayar, BPOM tinggal buat rekening Bank DKI lalu masyarakat transfer," ujar Ahok.

"Nanti kalau tidak ada BPOM tidak boleh jual di Jakarta. Kalau ini berlaku orang yang tidak mendaftar di BPOM otomatis tidak laku. Saya yakin hukum pasar lebih kuat neken orang," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar